Text
Huda, Bidadari Cinta Kami
Huda, adikku adalah bungsu dari sembilan bersaudara. Sewaktu lahir dia mengejutkan semua orang karena sempat tak bernapas selama beberapa saat. Namun, kejutan tak berhenti di situ saja. Pada usia 11 tahun, Huda divonis menderita gagal ginjal. Penyakit yang hanya memiliki dua kemungkinan mempertahankan hidup, yakni cuci darah sepanjang usia atau melakukan transpalantasi ginjal.
Tuhan memberi ujian demi ujian lain yang begitu berat dan hanya daoat dihadapi dengan keimanan yang kuat. Nama Huda Rosdiana Biarawati pemberian sang ayah, telah membentuk gadis itu benar-benar menjadi insan yang tak pernah putus berbakti kepada Tuhan. Meski perjalanan hidupnya dihiasi penderitaan baik fisik maupun psikis, namun tidak ditampilkan dalam bentuk keluh kesah atau membuatnya kehilangan rasa percaya diri.
Huda, sang bidadari cinta kami, senantiasa menunjukkan semangatnya dalam setiap langkah. Dialah juga cahaya yang mengarahkan kami pada jalan kebaikan dan kesabaran.
Air mata memang belum lagi mengering, namun memoar ini merupakan contoh ketegaran gadis penderita gagal ginjal dan perjuangan sebuah keluarga dalam mengahdapinya.
PP001568 | 813 DAR h | Central Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain